Akuntansi Pembiayaan Murabahah

Fani Ardita Zahrani

20171113022

STIE Indonesia Banking School

PEMBIAYAAN

Pembiayaan atau financing  yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga, seperti dikemukakan oleh Muhammad (2005:17)

Secara umum menurut Muhammad (2005:18) tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Tujuan pembiayaan tingkat makro, yaitu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, tersedianya dana bagi peningkatan usaha, peningkatan produktivitas, membuka lapangan kerja baru, terjadinya distribusi pendapatan.

2. Tujuan pembiayaan tingkat mikro, yaitu untuk memaksimalkan laba, meminimkan resiko, pendayagunaan sumber ekonomi, dan penyaluran kelebihan dana.

MURABAHAH

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.

Rukun Transaksi Murabahah meliputi:

1. Transaktor (adanya penjual dan pembeli)

2. Objek Murabahah (adanya barang dan harga)

3. Ijab dan Qabul (adanya pernyataan baik secara lisan atau tertulis)

Pada dasarnya, murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pesanan dari pembeli. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat untuk membeli barang yang dipesannya. Apabila mengikat berarti pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya.

Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Pembayaran tangguh berarti pembayaran yang dilakukan ketika barang belum diserahkan kepada pembeli, tetapi pembayaran dilakukan secara angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu.

Penjual dapat meminta uang muka kepada pembeli sebagai bukti komitmen sebelum akad disepakati. Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah, apabila akad murabahah disepakati. Namun apabila akad murabahah batal, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah dikurangi kerugian riil yang ditanggung oleh penjual. Jika uang muka itu lebih kecil dari kerugian, maka penjual dapat meminta tambahan dari pembeli.

KASUS I

Pada tanggal 1 Maret 20XA PT Kemal Sejahtera melakukan negosiasi dengan BPRS Khairu Ilahi untuk memperoleh fasilitas Murabahah dengan pesanan pembelian 1 set server seharga Rp 80.000.000 dengan rencana sebagai berikut:

Harga Total Barang	Rp 80.000.000
Uang Muka	Rp 20.000.000
Pembiayaan oleh BPRS	Rp 60.000.000
Margin	Rp 7.375.570,25
Harga Jual	Rp 87.375.570,25 (Harga Barang + Margin)
Jumlah Bulan Anggaran	18 Bulan
Biaya Administrasi	0,5% dari pembiayaan oleh BPRS

Diminta:

1. Hitunglah angsuran per bulan yang mesti di bayar oleh PT Kemal Sejahtera.

Jawab:

Angsuran Per Bulan        = (Total Piutang - Uang Muka) / Jumlah Bulan Pelunasan

                                                = (87.375.570,25 - 20.000.000) / 18

                                                = 3.743.087,24

2. Hitunglah persentase keuntungan darrir total piutang bersih.

Jawab:

Persentase Keuntungan           = Total Margin / Total Piutang Bersih x 100%

                                                = 7.375.570,25 / 3.743.087,24 x 100%

                                                = 8,4%

3. Hitunglah besar margin dan pokok piutang dalam setiap angsuran per bulan yang di bayar oleh PT Kemal Sejahtera jika menggunakan metode proporsional.

Jawab:

Margin Per Bulan             = Persentase Keuntungan x Angsuran per Bulan

                                                = 8,4% x 3.743.087,24

                                                = 734.419,33

Pokok Per Bulan               = Angsuran per Bulan - Margin per Bulan

                                                = 3.743.570,25 - 734.419,33

                                                = 2.999.667,91

KASUS II

Dengan menggunakan data pada Kasus I, buatlah jurnal untuk transaksi berikut:

1. Tanggal 3 Maret 20XA, PT Kemal Sejahtera menyerahkan uang muka sebesar Rp 20.000.000 kepada BPRS.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Rekening Nasabah-PT Kemal Sejahtera	20.000.000
Kr. Uang Muka		20.000.000

2. Tanggal 8 Maret 20XA, untuk keperluan transaksi Murabahah dengan PT Kemal Sejahtera, BPRS melakukan pembelian barang pesanan PT Kemal Sejahtera kepada pemasok senilai Rp 80.000.000 secara tunai.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Persediaan asset Murabahah	80.000.000
Kr. Kas-Pemasok		80.000.000

3. Tanggal 10 Maret, akad jual beli Murabahah disepakati antara Bank dan PT Kemal Sejahtera. Pada saat itu Bank langsung menyerahkan satu set server kepada PT Kemal Sejahtera.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Piutang Murabahah	87.375.570,25
Kr. Persediaan asset Murabahah		80.000.000
Kr. Margin Murabahah yang ditangguhkan		7.375.570,25

4. Pada tanggal akad, uang muka yang sebelumnya sudah diterima oleh BPRS diakui sebagai pengurang piutang Murabahah.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Uang Muka	20.000.000
Kr. Piutang Murabahah		20.000.000

5. Pada tanggal akad, nasabah dikenakan biaya administratif sebesar 0,5% dari pembiayaan oleh BPRS.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Rekening Nasabah-PT Kemal Sejahtera	300.000
Kr. Pendapatan Administratif		300.000

(0,5% x 60.000.000)

6. Tanggal 10 April 2019, saat jatuh tempo angsuran pertama nasabah membayar sebesar Rp 3.734.087,24.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Rekening Nasabah-PT Kemal Sejahtera	300.000
Kr. Pendapatan Administratif		300.000

7. Pada pembayaran bulan Mei hingga tanggal jatuh tempo angsuran kedua, BPRS belum menerima pembayaran angsuran dari PT Kemal Sejahtera. Pembayaran angsuran baru dilakukan oleh nasabah pada tanggal 20 Mei sebesar Rp 3.734.087,24 melalui debit rekening.

Jawab:

Tanggal	Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
10 April 2019	Db. Rekening Nasabah-PT Kemal Sejahtera	3.743.087,24
	Kr. Pendapatan Administratif		3.743.087,24
	Db. Margin Murabahah	734.419,33
	Kr. Pendapatan Margin Murabahah-Akrual		734.419,33
20 Mei 2019	Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera	3.743.087,24
	Kr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo		3.743.087,24
	Db. Pendapatan Margin Murabahah-Akrual	734.419,33
	Kr. Pendapatan Margin Murabahah		734.419,33

8. Tanggal 10 Juni (tanggal jatuh tempo angsuran ketiga), ketika BPRS hendak mendebit rekening nasabah, tidak terdapat dana yang cukup di rekening PT Kemal Sejahtera untuk membayar angsuran bulan Juni. Saldo rekening yang tersedia hanya Rp 1.025.000 dan BPRS mendebit rekening sebesar Rp 1.000.000.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera	1.000.000
Db. Piutang Murabahah Jatuh Tempo	2.743.087,24
Kr. Piutang Murabahah		3.743.087,24
Db. Margin Murabahah yang ditangguhkan	734.419,33
Kr. Pendapatan Margin Murabahah (*)		84.000
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Akrual (**)		650.419,33

(* 8,4% x 1.000.000 = 84.000)

(**734.419,33 - 84.000 = 650.419,33)

9. Tanggal 15 Juni, PT Kemal Sejahtera membayar kekurangan pembayaran angsurannya sebesar Rp 2.734.087,24.

Jawab: 

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera	3.743.087,24
Kr. Piutang Murabahah jatuh tempo		3.743.087,24
Db. Pendapatan Margin Murabahah Akrual	650.419,33
Kr. Pendapatan Margin Murabahah		650.419,33

10. Hingga tanggal 10 Juli PT Kemal Sejahtera tidak memenuhi kewajiban pembayaran angsurannya untuk bulan Juli.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Piutang Murabahah jatuh tempo	3.743.087,24
Kr. Piutang Murabahah		3.743.087,24
Db. Margin Murabahah yang ditangguhkan	734.419,33
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Akrual		734.419,33

11. PT Kemal Sejahtera baru membayar kewajibannya pada tanggal 5 Agustus 20XA. Karena ketidakdisiplinan PT Kemal Sejahtera tersebut, BPRS mengenakan denda sebagaimana yang telah disepakati dalam akad yaitu sebesar 10% dari total pendapatan margin akrual yang tertunggak. PT Kemal Sejahtera mengakui ketidakdisiplinannya dan bersedia membayarnya. Semua pembayaran dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2019.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera	3.743.087,24
Kr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo		3.743.087,24
Db. Pendapatan Margin Murabahah Akrual	734.419,33
Kr. Pendapatan Margin Murabahah		734.419,33
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera	73.441,93
Kr. Rekening Dana Kebajikan		73.441,93

(10% x 734.419,33)

12. Tanggal 10 Agustus 20XA, PT Kemal Sejahtera bermaksud melunasi sisa kewajibannya dengan nilai buku Rp 52.403.221,30 yang terdiri atas pokok pembiayaan sebesar Rp 46.666.666,66 dan margin yang ditangguhkan sebesar Rp 5.736.554,64. Disepakati pada saat pelunasan bahwa potongan pelunasan anak diberikan sebesar 80% dari sisa margin murabahah yang masih ditangguhkan.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Beban potongan angsuran nasabah	4.589.243,7
Kr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo		4.589.243,7
Db. Pendapatan Margin Murabahah Akrual	42.077.422,96
Kr. Pendapatan Margin Murabahah		42.077.422,96
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera	5.736.554,64
Kr. Rekening Dana Kebajikan		5.736.554,64

13. Buatlah Jurnal untuk tanggal 10 Agustus 20XA, Jika potongan pelunasan dilakukan setelah pelunasan dan bukan saat pelunasan seperti poin 12 diatas.

Jawab:

Rekening	Debit (Rp)	Kredit (Rp)
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera	52.403.221,30
Kr. Piutang Murabahah		52.403.221,30
Db. Margin Murabahah yang ditangguhkan	5.736.554,64
Kr. Pendapatan Margin Murabahah		5.736.554,64
Db. Beban potongan angsuran nasabah	4.589.243,7
Kr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo		4.589.243,7

REFERENSI

Rizal Yaya., Aji Erlangga Martawireja., dan Ahim Abdurahim. (2014). Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat.

Shindy Marcela Nasir dan Siswadi Sululing (20165. Penerapan Akuntansi Murabahah Terhadap Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Luwuk Jurnal Akuntansi Vol. XIX, No. 01, Januari 2015: 109-128)

PSAK 102: Akuntansi Murabahah.