PERSENTASE AKAD PADA PEMBIAYAAN BANK SYARIAH MANDIRI 2018
Fani Ardita
Zahrani
20171113022
STIE
Indonesia Banking School
Akad
|
Nilai
|
Persentase
|
Murabahah
|
Rp 38.355.135
|
37%
|
Istishna
|
Rp 359
|
0,0003%
|
Ijarah
|
Rp 37.007.475
|
36%
|
Qardh
|
Rp 4.044.308
|
4%
|
Mudharabah
|
Rp 3.226.605
|
3%
|
Musyarakah
|
Rp 20.622.671
|
20%
|
Tagihan Akseptasi
|
Rp 246
|
0,0002%
|
TOTAL
|
Rp
103.256.799
|
100%
|
Penjelasan:
Pembiayaan diatas menggunakan
pemebiayaan dengan skema akad Murabahah, dimana Murabahah merupakan pembiayaan
dengan porsi yang paling besar. Pembiayaan Murabahah juga memiliki
karakteristik resiko yang paling rendah diantara pembiayaan-pembiayaan lainnya.
Dalam praktik perbankannya, Bank
Syariah lebih banyak menggunakan akad Murabahah dalam penyaluran pembiayaannya.
Dari karakteristik pembiayaann Murabahah dalam besaran angsuran dan margin juga
menyatakan bahwa penggunaan akad Murabahah dapat mengurangi tingkat resiko
pembiayaan.
Dapat di lihat bahwa Bank Syariah di
Indonesia cenderung lebih menyukai pembiayaan-pembiayaan dengan nilai resiko
yang relatif rendah. Hal
ini dilihat dari komposisi pembiayaan di atas bahwa dominasi pembiayaan
tersalur adalah menggunakan akad murabahah, kemudian disusul dengan Ijarah dan musyarakah. Dominasi
pembiayaan murabahah dibandingkan
pembiayaan-pembiayaan dengan akad lain juga membuktikan bahwa secara rasional,
untuk mempertahankan profitabilitas dan efisiensi serta pengelolaan risiko pembiayaan
bank syariah akan cenderung memaksimalkan pembiayaan dengan akad murabahah dibandingkan
akad-akad lain.
Bank Syariah Mandiri. (2018). Laporan tahunan 2018.
Yuliani Nana. (2015).
Pembiayaan di Bank Syariah didominasi Murabahah. Kompasiana.com.
Khan,
Tariqullah Dan Habib Ahmed. (2001). Risk Management An Analysis Of Issues In
Islamic Financial Industry, IRTI Occasional Paper.
Comments
Post a Comment